Kamis, 30 Januari 2014

Sabar Untuk Sukses

"Seseorang yang ahli dalam kesabaran
adalah ahli dalam segala hal" - George
Savile

Dear Anda yang sabar,

Sebuah pepatah mengatakan Roma tidak
dibangun dalam sehari. Demikian juga
kesuksesan tidak dibangun secara
instan. Apalagi jika itu adalah
sebuah kesuksesan jangka panjang.

Untuk mencapai sebuah tujuan
diperlukan kesabaran. Jika Anda ingin
sampai ke kantor atau rumah dengan
selamat, tentu Anda harus sabar
menghadapi kemacetan dan pengemudi
lain yang ugal-ugalan atau melanggar
lalu lintas.

Demikian juga untuk menggapai
kesuksesan. Kesabaran adalah kunci
dan fondasi untuk membangun
kesuksesan. Jika Anda dicemoohkan
orang, mendapatkan penolakan,
menghadapi banyak rintangan atau
belum memperoleh hasil signifikan
dari kerja keras Anda selama ini,
bersabarlah.

Sebelum menjadi orang terkaya di
dunia versi majalah Forbes, Bill
Gates selama bertahun-tahun menerima
pendapatan dari software ciptaannya
hanya $2 per hari. Nilai yang lebih
rendah dari gaji seorang pegawai
rendahan sekalipun di Amerika. Tapi
Bill Gates tetap sabar dan yakin
dalam menjalankan bisnisnya.

Demikian juga J.K Rowling, penulis
laris buku Harry Potter yang sangat
mendunia. Sebelum sebuah penerbit
kecil di Inggris, Bloomsbury
menerbitkan novel Harry Potter, J.K
Rowling menghadapi 12 kali penolakan
terhadap manuskripnya. Seandainya J.K
Rowling menyerah dan tidak sabar
dalam menghadapi 12 penolakan
tersebut, kita tidak pernah membaca
hasil karyanya menakjubkan itu dan ia
pun tidak sesukses seperti sekarang
ini.

Sahabat, jika Anda merasa sudah cukup
bersabar. Tambahkan lagi dosis sabar
Anda. Perbedaan antara kesuksesan dan
kegagalan adalah pada kesabaran dan
ketekunan.


-----Sponsor-------------------

Pelatihan Bisnis Online Bersama Anne Ahira
Belajar Cari Uang Lewat Internet
Visit: www.AsianBrain.com

Fokus Pada Tujuan

"Salah satu alasan begitu sedikit
orang yang meraih apa yang
diinginkannya adalah karena kita
tidak pernah fokus; kita tidak pernah
konsentrasi pada kekuatan kita.
Kebanyakan orang hanya mencoba-coba
berbagai macam jalan dalam hidup
mereka. Mereka tidak pernah
memutuskan untuk menguasai suatu
bidang khusus" - Tony Robbins

Dear Sahabat Pena,

Masih ingatkah Anda percobaan
membakar sebuah kertas dengan kaca
pembesar ketika masih sekolah dulu?
Kertas itu terbakar setelah kaca
pembesar berhasil memfokuskan sinar
matahari pada satu titik.

Kita pun demikian!

Manusia sebenarnya diciptakan Tuhan
dengan potensi yang tidak terbatas.
Tapi kenyataannya, sedikit saja orang
yang berusaha mencapainya. Kita
memang dapat melakukan apa saja,
tetapi kita tidak selalu dapat
mengerjakan semua.

Membiarkan orang lain memutuskan
agenda Anda dalam hidup ini, membuat
Anda tidak fokus pada tujuan hidup.
Anda mungkin bisa menjadi orang yang
mengerjakan banyak hal, tetapi tidak
dapat menguasai sepenuhnya.

Sebaiknya hindari menjadi orang yang
mampu mengerjakan beberapa pekerjaan,
tetapi fokuslah pada satu keahlian.

Anda, bertumbuhlah untuk mencapai
potensi maksimal dengan cara:

Fokus pada satu sasaran utama
Fokus pada peningkatan yang
berkesinambungan

Fokus pada masa depan, bukan
masa lalu

Fokus pada kekuatanmu dan kembangkan
kekuatan itu. Di sanalah Anda harus
mencurahkan waktu, energi dan sumber
daya Anda. Teruslah bertumbuh dan
tingkatkan diri. Dalam kepemimpinan,
jika Anda berhenti bertumbuh,
habislah Anda.

-----Sponsor-------------------

Bagi UKM yang ingin memasarkan produknya
secara online, ikuti pelatihannya di:
www.AsianBrain.com

Minggu, 19 Januari 2014

Diremehkan dulu, berhasil kemudian.

"Jauhi orang-orang yang mencoba mengecilkan ambisi Anda. Orang kecil selalu melakukannya, tetapi orang yang benar-benar besar membuat Anda percaya bahwa Anda juga dapat menjadi besar" – Mark Twain
Tidak perlu sedih dan berkecil hati jika orang lain meremehkan kemampuan Anda. Banyak orang sukses lainnya juga pernah mengalaminya.
Richard Branson - pendiri grup perusahaan Virgin dan wisata antariksa Virgin Galactic- di usia 16 tahun pernah dikeluarkan dari sekolah karena mengidap disleksia dan dianggap buta angka karena tidak mampu mengerjakan perhitungan matematika paling sederhana sekalipun. Namun, dalam sebuah survei, ia malah digolongkan sebagai pria tercerdas di Inggris. Kerajaan bisnisnya merupakan 1 dari 40 perusahaan besar di dunia yang memperoleh pendapatan tahunan hamper US$4 miliar atau sekitar 35 triliun rupiah per tahun!
Charles Schultz juga pernah diremehkan. Dulu banyak orang tak menghargai bakatnya. Karyanya dianggap kampungan. Tapi ia tidak pernah menyerah. Ia melawan arus. Akhirnya ia berhasil memukau dunia dengan cerita kartun populer dalam sejarah, Peanut, yang telah muncul di 2.600 surat kabar dunia dalam 21 bahasa.
Ide Alexander Graham Bell juga pernah ditertawakan teman-temannya. Dianggap mustahil. Namun atas dorongan tanggung jawab untuk menolong kehidupan orang-orang tuna rungu, seperti yang dialami ibu dan istrinya, Alexander Graham Bell berhasil menciptakan pesawat telepon yang kini sangat berguna bagi umat manusia.
teruskan saja usahamu.
Orang-orang yang meremehkanmu adalah orang-orang yang tak tahu harus berbuat apa dalam hidup mereka.



Belajar Jualan Lewat Internet Hanya di: www.AsianBrain.com

Melangkah dari masa lalu

Jika Anda mengalami trauma pada masa lalu yang begitu membekas. Trauma ini lantas Anda gunakan sebagai 'kambing hitam' atas keterpurukan Anda saat ini. Anda terus terikat dengannya, meski itu menyakitkan.

Bila Anda tak bisa lepas dari trauma, maka coba tanyakanlah hal ini pada diri Anda:
"Berapa banyak luka lagi yang akan saya biarkan diderita oleh diri saya sendiri? Apakah trauma ini pantas menghancurkan seluruh sisa hidup saya? Siapa yang berkuasa disini, diri saya--ataukah trauma?"

Perhatikanlah daun-daun yang mati dan berguguran dari pohon, ia sebenarnya memberikan hidup baru pada pohon. Bahkan sel-sel dalam tubuh kita pun selalu memperbaharui diri. Segala sesuatu di alam ini memberikan jalan kepada kehidupan yang baru dan membuang yang lama. Satu-satunya yang menghalangi kita untuk melangkah dari masa lalu adalah pikiran kita sendiri. Beban berat masa lalu, dibawa dari hari ke hari. Berubah menjadi ketakutan dan kecemasan, yang kemudian pada akhirnya akan menghancurkan hidup Anda sendiri.

temanku yang teguh hatinya, ingatlah hanya seorang pemenanglah yang bisa melihat potensi, sementara seorang pecundang sibuk mengingat masa lalu. Bila kita sibuk menghabiskan waktu dan energi kita memikirkan masa lalu dan mengkhawatirkan masa depan, maka kita tidak memiliki hari ini untuk disyukuri.

Saat kita merasa sedih dan putus asa, atau bahkan menderita, coba renungkan keadaan di sekitar kita. Barangkali masih banyak yang lebih parah dibandingkan kita? Tetaplah tegar dan percaya diri, berpikir positif dan optimis, berjuang terus, dan pantang mundur.



Ikuti Pelatihan Bisnis Bersama Anne Ahira
Kunjungi: www.AsianBrain.com

Sosok yang tegar dan berani...

Keadaan terpuruk bukanlah buruk, bila
dihadapi dengan tenang, dan bijak
serta berjuang terus pantang mundur,
dan diiringi doa yang tulus!

Setiap tantangan dan rintangan adalah
cambuk untuk memotivasi kita mencapai
kemajuan dan kemenangan.

Pepatah mengatakan:

"Kehidupan bukanlah jalan yang lurus
dan mudah dilalui di mana kita bisa
bepergian bebas tanpa halangan.
Kehidupan seringkali berupa
jalan-jalan sempit yang menyesatkan,
di mana kita harus mencari jalan,
tersesat dan bingung! Sering rasanya
sampai pada jalan tak berujung.
Namun, jika kita punya keyakinan
Kepada Sang Maha Pemilik Kehidupan,
pintu pasti akan dibukakan untuk
kita. Mungkin bukan pintu yang selalu
kita inginkan, namun pintu yang
akhirnya akan terbukti, terbaik untuk
kita!" - A.J. Cronin

Saat kita menjelang dewasa, hidup
memang tidak selalu indah.
Lihatlah, langit pun tak selalu cerah,
suram malam kadang tak berbintang.
Itulah lukisan alam. Itulah aturan
Tuhan.
Hidup adalah belajar. Belajar untuk
menyelesaikan setiap teka-teki yang
sudah disiapkan oleh-Nya untuk kita.
Yang terpenting adalah, dalam kondisi
apapun, lakukanlah selalu yang
terbaik yang kita bisa.
Seberat apapun masalahmu kawan,
sekelam apapun beban dalam hidupmu,
janganlah engkau berlari, apalagi
sembunyi!
Temuilah Dia dengan lapang dada dan
bersihnya hati. Yakinlah, dengan
KESABARAN, kita akan bisa bertahan
dari segala badai cobaan.
Saat engkau mendapati masalah,
yakinlah, sebenarnya engkau tengah
dipersiapkan-NYA tuk menjadi sosok
yang tegar & berani.

Jika tulisan di atas dirasa bermanfaat, tolong beritahu teman-teman
alamat ini: www.AnneAhiraNewsletter.com

Jumat, 10 Januari 2014

Ikatlah Ilmu Dengan Menuliskannya

Saya sering memberikan analogi pedagang kambing untuk pembahasan masalah ini. Anda adalah seorang pedagang kambing, yang mengklaim memiliki seratus kambing. Anda mempromosikan dagangan Anda, sehingga suatu saat ada seorang pembeli yang tertarik membeli dagangan Anda. Transaksi deal! 50 kambing siap dibeli. Uang muka sudah dibayarkan. Akan tetapi, alangkah kagetnya Anda, ketika datang ke padang rumput tempat Anda menyimpan kambing-kambing itu, ternyata Anda hanya menjumpai tak lebih dari lima ekor. Kemana 95 ekor kambing lainnya?

Ada yang lari, ada yang diterkam harimau, ada yang mati kedinginan. Penyebabnya sederhana. Anda tidak mengurung kambing itu di sebuah kandang. Anda tidak mengikatnya, dan membiarkan kambing itu berkeliaran di padang rumput.

Well, mari kita bahas dengan lebih terperinci!

Ayat Al-Quran yang pertama kali turun adalah “Iqra’ bismirabbika ladzii khalaq.” Makna ayat ini bagi saya—dan seluruh umat muslim di persada dunia—tentu sangat dahsyat. Bayangkan, sebelum kita melakukan segala sesuatu, Islam menganjurkan kita melakukan aktivitas membaca sebagai first action. Ini tentu saja terkait dengan tradisi ilmiah yang memang sangat lekat (semestinya) dalam kehidupan seorang Muslim. Begitu kuatnya penghargaan Islam terhadap ilmu, sampai-sampai amalan—terutama untuk ibadah yang bersifat khusus—yang tidak dilakukan berdasarkan ilmu, adalah tertolak!

Ketika Adam diciptakan dari segumpal tanah, dan Allah berkehendak mengangkatnya sebagai Khalifah di atas bumi, para Malaikat 'memprotesnya'. “Ataj’alu fiihaa manyufsidu fiihaa wayasfiqud dimaa’ wa nahnu nusabbihu bihamdika wanuqaddisulak? Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di muka bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah? Padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?” (QS Al-Baqarah: 30).

Dan untuk menjawab protes Malaikat, Allah pun mengajari Adam nama-nama seluruh benda di dunia. Apakah Anda berpikir bahwa ketika Allah mengajar Adam nama-nama benda, seperti guru TK yang mengajari anak-anak didiknya. “Nak, ini bangku. Nak, ini meja. Nak, ini buku!”

Maha suci Allah dari segala sikap ‘ecek-ecek’ seperti itu. Saya berkeyakinan, ketika Allah mengajari Adam nama-nama benda, maka disertai dengan segala ilmu tentang benda tersebut. Misalnya, mengajari tentang air. Maka disertai dengan sifat-sifat fisika, kimia, biologi, potensi-potensi dan segala jenis ilmu yang baru tersingkap sebagian kecil oleh manusia pada masa kini. Jadi, mengapa Allah memilih manusia sebagai penguasa di muka bumi, dan ‘mendiskualifikasi’ malaikat? Karena Allah telah member Adam a.s. ilmu. Allah mengangkat dan memuliakannya dengan ilmu, inilah jabatan yang diberikan Allah kepada bapak para manusia tersebut, sehingga membedakannya dengan malaikat.

Pada sebuah atsar diterangkan, “Qayyidul ‘ilma bil kitaabah”, ikatlah ilmu dengan menuliskannya. Ilmu letaknya di memori, sedangkan memori seringkali tersimpan ‘begitu rapi’ di otak sehingga sulit untuk dikuak saat kita membutuhkannya. Ilmu butuh ditranslasikan dalam bentuk kitab, buku, yang mudah kita buka saat kita membutuhkan.

Jadi, ilmu butuh diikat, agar tidak ‘berlarian’ ke sana kemari. Dan cara mengikat ilmu yang paling tepat adalah dengan menuliskannya. Itulah, mengapa dalam ayat tersebut, kita disuruh untuk melakukan iqra’. Menulis menjadi bagian tradisi ilmiah yang sangat lekat. Maka, seseorang tak akan bisa melewati jenjang kesarjanaan tanpa menulis skripsi, jenjang master tanpa mengerjakan tesis dan jenjang doktor tanpa memungkaskan disertasi.

Ya, menulis adalah proses 'mengikat' dan 'mengandangkan' ilmu yang sudah kita dapatkan sejak kita mulai terlahir dari perut ibu kita. Jangan hanya mengandalkan ingatan, karena ingatan kita sangat terbatas.

Keterangan
Sebagian teks ini terdapat di buku tulisan saya: "Be A Brilliant Writer", terbitan Indiva Media Kreasi. Pemesanan buku ini bisa di www.indivamediakreasi.com/new

dikutip dari http://www.afifahafra.net/2014/01/ikatlah-ilmu-dengan-menuliskannya.html#more

Lomba Menulis Cerita Pendek

Berhadiah Total Rp 50 Juta + Perhutani Green Pen Award.
Lomba Menulis Cerita Pendek Hutan & Lingkungan
PERHUTANI GREEN PEN AWARD
Berhadiah
Uang Tunai, Piagam dan Buku Menulia Sastra Hijau Bersama Perhutani

Peserta Kategori A (Pelajar SLTP dan SLTA)
Peserta Kategori B (Mahasiswa, Guru, Dosen, Penulis/Pengarang dan Umum)
Syarat-Syarat Lomba:
1. Peserta lomba adalah: Warga Negara Indonesia, Pelajar SLTP dan SLTA (Kategori A) dan Mahasiswa, Guru, Dosen, Penulis/Pengarang dan Umum (Kategori , di di Tanah Air maupun yang bermukim di luar negeri
2. Lomba dibuka 22 November 2013 dan ditutup 22 Februari 2014 (Stempel Pos/Jasa Kurir)
3. Judul bebas, tema cerita: Kehidupan manusia dan makluk hidup lainnya (binatang dan tumbuhan) dengan berbagai aspeknya terkait dengan hutan dan lingkungan hidup yang melingkupi eksistensi bumi
4. Naskah ditulis dalam Bahasa Indonesia yang benar, indah (literer) dan komunikatif. Boleh menggunakan jargon bahasa daerah, bahasa asing dan bahasa gaul untuk segmen dialog para tokoh cerita
5. Naskah yang dilombakan karya asli (bukan jiplakan, terjemahan atau saduran) dan belum pernah dipublikasi
6. Panjang naskah 5 – 10 halaman A4, ditik 1,5 spasi dengan huruf Times New Roman ukuran 12 font, margin standar.
7. Naskah diprint sebanyak 2 (dua) rangkap, file dimasukkan dalam CD dilampiri Biodata dan Identitas (Kategori A melampirkan fotocopy Kartu Pelajar/Surat Keterangan dari Sekolah; Kategori B melampirkan Kartu Mahasiswa/KTP bagi Mahasiswa, Guru, Dosen dan Umum melampirkan Fotocopy KTP). Cantumkan alamat, Telepon/HP dan E-mail yang mudah dikontak.
8. Peserta wajib melampirkan tulisan singkat tentang salah satu kegiatan Perum Perhutani. Tulisan ditik rapi sebanyak 70 – 100 kata, diperbolehkan menambahkan foto apabila ada. Sumber informasi mengenai Perum Perhutani dapat diaskes di Situs Remi: www.perumperhutani.com atau dari internet, surat kabar, majalah dll dengan menyebut sumbernya
9. Peserta mengirimkan karya i 1 (satu) judul, maksimal 2 (dua) judul, dikirimkan ke Panitia Lomba Menulis Cerpen Hutan dan Lingkungan (LMCHL) Perum Perhutani – Jl. Gedung Hijau I No.17 Pondok Indah, Jakarta Selatan 12450
10. Naskah yang dilombakan menjadi milik penyelenggara, hakcipta pada pengarang
11. Pemenang diumumkan 22 Maret 2014 melalui Situs: www.perumperhutani.com, www.rayakultura.net dan Grup-Grup Penulis di Jejaring Sosial
12. Hadiah Bagi Pemenang Kategori A
- Pemenang 1: Perhutani Green Pen Award + Uang Tunai Rp 4.000.000,-
- Pemenang 2: Piagam Perhutani Green Pen + Uang Tunai Rp 2.000.000,-
- Pemenang 3: Piagam Perhutani Green Pen + Uang Tunai Rp 1.000.000,-
- 3 (Tiga) Pemenang Karya Unggulan, masing-masing mendapat hadiah Piagam Perhutani Green Pen + Uang Tunai Rp 750.000,-
- 50 (Lima Puluh) Pemenang Harapan mendapat Piagam Perhutani Green Pen Award
13. Hadiah Bagi Pemenang Kategori B
- Pemenang 1: Perhutani Green Pen Award + Uang Tunai Rp 5.000.000,-
- Pemenang 2: Piagam Perhutani Green Pen + Uang Tunai Rp 3.000.000,-
- Pemenang 3: Piagam Perhutani Green Pen + Uang Tunai Rp 2.000.000,-
- 3 (Tiga) Pemenang Karya Unggulan, masing-masing mendapat hadiah Piagam Perhutani Green Pen + Uang Tunai Rp 1.000.000,-
- 50 (Lima Puluh) Pemenang Harapan mendapat Piagam Perhutani Green Pen Award

Catatan:
1. Seluruh Pemenang mendapat Buku Seni Menulis Sastra Hijau
2. Informasi Perhutani Green Pen Award dapat diakses di www.perumperhutani.com dan www.rayakultura.net
3. Bagi yang ingin mendalami Sastra Hijau dapat mengakses Artikel-artikel Penulisan Sastra Hijau di Situs: www.rayakultura.net

Jakarta, 22 November 2013
Naning Pranoto – Koordinator Lomba

dikutip dari http://www.rayakultura.net/lomba-menulis-cerpen-genre-sastra-hijau/ dalam http://dikpa-sativa.blogspot.com/

Selasa, 07 Januari 2014

Air Terjun Bantimurung

Angin berhembus begitu lembutnya
seakan menepis kulit menembus jantung
aku berdiri kegerangan
di bawah aliran air terjun Bantimurung
air mengalir menderuh bagaikan serdadu
seakan memecah telingah

Air berkecamuk membelah batu
melenyapkan keheningan pagi
mengingatkan aku pada suatu peristiwa
peristiwa perang Badar masa Rasulullah

Di seberang sana
ada sepasang mata yang mengintai
memperhatikan gerak-gerikku
membuat hatiku gelisah
membuyarkan kekhusu'an hayalku.

By Irham rahmat