Angin berhembus begitu lembutnya
seakan menepis kulit menembus jantung
aku berdiri kegerangan
di bawah aliran air terjun Bantimurung
air mengalir menderuh bagaikan serdadu
seakan memecah telingah
Air berkecamuk membelah batu
melenyapkan keheningan pagi
mengingatkan aku pada suatu peristiwa
peristiwa perang Badar masa Rasulullah
Di seberang sana
ada sepasang mata yang mengintai
memperhatikan gerak-gerikku
membuat hatiku gelisah
membuyarkan kekhusu'an hayalku.
By Irham rahmat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar